Friday, May 27, 2011

Khasiat Buah Sirsak


    Buah Sirsak, Pembunuh Kanker (Terjemahan Bebas)Share
    • Wednesday, October 21, 2009 at 1:37pm | Edit Note | Delete
    Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo.
    Tapi kenapa kita tidak tahu?
    Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.
    Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.
    Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak. Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.
    Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi), effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.
    Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.
    Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :
    ü Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
    ü Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
    ü Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.
    ü Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.
    Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :
    ü Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
    ü Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!
    ü Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!
    Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini,selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan!
    Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!
    Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini.Kenapa?
    Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.
    Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusaha an gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.
    Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.
    Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset t id ak tega melihat kekejaman ini terjadi.Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.
    Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.
    The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan t id ak dipublikasikan.
    Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.
    Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola,mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!
    Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola t id ak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.
    Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2.
    Setelah selama kurang lebih 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb.diatas.
    Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil , kini bisa diperoleh di Amerika.
    Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute.


    "Ada seseorang terkena kanker paru2 dan otak,
    dia selama setahun minum godokan daun sirsak,
    ternyata sel kankernya sudah hilang"

    "10 lb daun sirsak digodok dg 3 gelas air,
    sisa 1 gelas diminum setiap hari. "

    "Daun sirsak dapat menyembukan 10.000 x dari kemoterapi


      • dikutip dari komentar Ferdiman dari website CISC (Cancer Information and Support Cen...

    Lingkar Kepala Bayi

    Lingkar Kepala Bayi

    Jangan Abaikan Ukuran Lingkaran Kepala
    Soalnya kelainan pada ukuran lingkar kepala bisa mempengaruhi kemampuan otak si bayi. Hal ini tentu akan berpengaruh pada seluruh aspek perkembangan bayi. Pada umumnya orang tua tak memperhatikan ukuran lingkar kepala bayi. Biasanya yang menjadi perhatian orang tua hanyalah berat badan si bayi apakah si bayi sehat atau tidak, normal atau tidak, bagaimana pemberian makannya dan sebagainya. Namun sama sekali tak pernah terlintas di benak orang tua untuk menanyakan, “Berapa sekarang ukuran lingkar kepala bayi saya, dok? Apakah normal?” Padahal, seperti diterangkan Dr. Dwi putro Widodo, Sp.AK, MMed, ukuran lingkar kepala juga tak kalah penting. Sebab, “Ukuran lingkar kepala berkaitan dengan volume otak,” jelas staf neurologi anak RSUPN Cipto Mangunkusumo ini. Jadi, bila ukuran lingkar kepala si bayi tak pernah dipantau, maka orang tua tak akan pernah tahu apakah ukurannya normal atau tidak.
    Bertambah Sesuai Usia
    Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir adalah 34-35 cm. Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per bulan pada usia 0-3 bulan. Selanjutnya di usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per bulan. Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil daripada ukuran normalnya, maka disebut kelainanmikrosefali.
    Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar daripada ukuran normalnya, dikatakan kelainan makrosefali. “Perbedaannya sebesar 2 standar deviasi dari ukuran normal,” jelas Dwi Putro.
    Pada Bayi usia 3 bulan panjang badan normal sekitar 55,5 – 61,1 cm. Usia 4 bulan 57,8 – 63 cm. Sementara usia 5 bulan 59,8 – 65,9 cm. sementara Lingkar kepala bayi umur 3 bulan 37 – 43 cm, usia 4 bulan 38 – 44 cm, dan usia 5 bulan 39 – 45 cm.
    Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali dibawa sejak lahir. Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali atau makrosefali yang familial atau normal. Nah, yang normal ini biasanya orang tua si bayi juga memiliki lingkar kepala demikian. Misal, bayi dengan kelainan makrosefali, ternyata orang tuanya juga makrosefali. Itulah mengapa Dwi Putro menganjurkan, “Bila si bayi
    ukuran lingkar kepalanya di bawah atau di atas ukuran normal, maka sebaiknya diukur juga lingkar kepala orang tuanya.”  Selain faktor familial, juga harus diperhatikan apakah ada-tidak kelainan saraf. “Kalau tak ada kelainan saraf, maka hal ini normal-normal saja, terutama untuk kelainan makrosefali,” terang Dwi Putro.
    Non Familial
    Menurut Dwi Putro, hanya sebagian kecil kasus makrosefali yang familial. “Sebagian besar lainnya adalah makrosefali non-familial yang ada sebabnya. Misalnya, hidrosefalus, yaitu kepala besar karena cairan di dalam otaknya berlebihan. Atau bisa karena faktor-faktor lain seperti adanya tumor.” Karena itulah, ujar Dwi Putro, si bayi dengan kelainan makrosefali harus pula dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan. Sekalipun fisik si bayi bagus dan orang tuanya juga berkepala besar. “Sebab, kita, kan, tak bisa melihat fungsinya yang di dalam. Apalagi jika si bayi baru berusia 1 bulan, misalnya, fungsinya masih belum begitu tampak.” Biasanya dengan pemeriksaan USG atau CT-scan akan bisa diketahui, misalnya, apakah memang ada kelebihan cairan di dalam otak. Sedangkan kelainan mikrosefali bisa disebabkan gangguan perkembangan dan infeksi pada waktu ibu hamil seperti infeksi TORCH (toksoplasma, rubella, sitomegalo virus, dan herpes). “Bisa juga karena gangguan secara keseluruhan, pertumbuhan fisik dan lain-lainnya tak sempurna.”
    Misal, bayi yang lahir kecil, dengan sendirinya kepalanya akan kecil. Atau karena faktor gizi atau ibu sakit sehingga nutrisi ke bayi kurang. Dengan sendirinya semua bagian tubuh si bayi juga akan kurang. “Ada juga yang fisiknya bagus dan hanya kepalanya saja yang kecil.” Yang juga harus dilihat pada kelainan mikrosefali adalah seberapa besar perbedaan ukuran lingkar kepala dibandingkan ukuran kepala yang normal. “Karena ini bisa mempengaruhi kemampuan otak bayi. Kalau perkembangan otak nggak sempurna, dengan sendirinya kemampuan masing-masing bagian otak juga nggak sempurna. Ini akan berpengaruh pada kemampuan intelegensi, kemampuan motorik, kemampuan emosi, sosial, dan sebagainya.”
    2 Tahun Pertama 
    Selama dua tahun pertama, terang Dwi Putro, merupakan masa penting. Karena proses perkembangan otak berlangsung sangat cepat selama masa tersebut. “Berat otak pada waktu lahir rata-rata 350 gram. Pada usia 1 tahun, volume otak 1000 gram dan pada usia 2 tahun beratnya 1200 gram.” Sedangkan volume otak orang dewasa hanya 1400 gram pada pria dan 1250 gram pada wanita. “Jadi bisa dibayangkan, dalam waktu 0 sampai 2 tahun, perkembangan otak luar biasa.” Itulah mengapa Dwi Putro menganjurkan agar setiap kali imunisasi, ukuran lingkar kepala si bayi juga harus dikontrol. “Apabila pada saat kontrol diketahui lingkar kepala si bayi ukurannya sudah di bawah atau di atas garis normal, sebaiknya segera harus dieksplorasi,” katanya. Selain itu, dalam fase ini orang tua juga harus menjaga agar jangan sampai si bayi mengalami kelainan atau penyakit yang bisa merusak sel-sel otak. Misal, infeksi radang otak, hidrosefalus, tumor, infeksi susunan pusat yang lain, benturan, dan sebagainya. “Ini semua bisa menghambat perkembangan otak,” tukasnya. Yang tak kalah penting ialah melakukan pencegahan sejak dini untuk menghindari terjadinya kelainan-kelainan di atas. Misalnya, konseling sebelum menikah dan sejak merencanakan untuk punya anak. “Lakukan kontrol secara teratur. Sehingga kalau ada kelainan bisa dideteksi sedini mungkin.” Misalnya, infeksi TORCH. Selain rajin kontrol, sang ibu juga harus bisa menjaga kesehatan dan makanan yang dikonsumsinya selama hamil. “Kalau ini dilakukan secara teratur, dengan sendirinya tumbuh kembang bayi akan sempurna,” ujar Dwi Putro.
    Si Kepala Air
    Kepala air atau hidrosefalus merupakan suatu gejala dari berbagai proses di dalam kepala yang menyebabkan terkumpulnya cairan otak secara berlebihan di dalam rongga ventrikel pada otak. “Penyebabnya antara lain, terganggunya aliran cairan otak karena penyumbatan, penyerapan kembali cairan otak yang tak memadai di dalam kepala, atau karena produksi cairan otak yang berlebihan,” terang Dr. Dwi Putro Widodo, Sp.AK, MMed. Hidrosefalus dibagi 2, yaitu hidrosefalus non-komunikans (tersumbat) dan hidrosefalus komunikans. Hidrosefalus non-komunikans terjadi karena ada penyumbatan di tempat tertentu di dalam otak, di jalan sempit yang dilalui cairan otak waktu mengalir keluar dari rongga ventrikel otak. “Ini biasanya karena kelainan bawaan, tumor, dan infeksi.” Sementara hidrosefalus komunikans disebabkan penyerapan cairan otak yang tak memadai di tempat penyerapannya (rongga subarahnoid). “Penyebabnya bisa karena kelainan bawaan atau didapat, misalnya setelah sakit radang selaput otak (meningitis) atau perdarahan di bawah selaput otak.”
    Produksi cairan otak yang berlebihan dapat disebabkan karena tumor, meski jarang. Beberapa infeksi di dalam kandungan juga dapat menyebabkan terjadinya hidrosefalus. Biasanya infeksi ini terjadi pada kehamilan muda sampai trimester kedua. Gejala yang dapat ditemui pada seorang anak dengan hidrosefalus tergantung penyebabnya serta umur penderita. “Bila penyebabnya kelainan bawaan, gejalanya didapati saat belum lahir atau pada masa bayi.” Bila gejala timbul saat bayi di kandungan, bayi tak dapat lahir tanpa pertolongan khusus. Bahkan, kadang-kadang sudah meninggal di kandungan. Bila gejala timbul pada masa bayi, tampak pertumbuhan lingkar kepala yang cepat membesar.  Karena itu, penting sekali pengukuran besar lingkaran kepala bayi secara periodik untuk dibandingkan dengan standar normal besar lingkar kepala.
    Sebelum penderita berusia 2 tahun, gejala utama hidrosefalus biasanya adalah pembesaran kepala. “Bila terjadi setelah usia 2 tahun, pembesaran kepala tak jelas lagi karena sutura kepala telah rapat. Yang tampak adalah gejala saraf lain karena adanya tekanan di dalam kepala yang meningkat,” jelas Dwi Putro.
    Gejala hidrosefalus sebelum didapatinya ukuran kepala yang membesar ialah bayi mengalami kesulitan dalam menerima makanannya, mudah menangis, muntah-muntah, dan perkembangan yang terlambat. Kemudian, ubun-ubun memonjol dan tegang, pembuluh darah balik (vena) kepala membesar, mata tampak seperti matahari terbenam dan sering disertai juling, perbandingan besar kepala yang tak sesuai (dahi sangat lebar, bentuk kepala seperti segitiga terbalik),  dan akhirnya kepala tampak membesar sekali. “Kepala ini kalau diketuk seperti suara pot pecah,” ujarnya. Pada keadaan ini, lanjut Dwi Putro, “Biasanya anggota gerak, terutama tungkai bawah/kaki menjadi kaku, kesulitan makan bertambah, dan anak menjadi lemah secara progresif.” Tetapi, banyak juga penderita hidrosefalus yang tak menunjukkan gejala-gejala ini sampai jelas tampak adanya kepala yang membesar secara nyata. “Kalau ditemukan gejala-gejala seperti ini, sebaiknya segera bawa ke dokter, supaya dapat dilakukan pemeriksaan secara teliti,” ujar Dwi Putro.
    Bila lingkar kepala lebih dari dua deviasi standar diatas rata-rata, anomali kongenital intrakranial dapat diketahui  secara dini dengan bantuan CT  scan  sebelum lesi menyebabkan perubahan otak yang irreversibel.  Jangan sampai melakukan misdiagnosis pertumbuhan kepala yang “catch-up” pada bayi prematur sebagai  hidrosefalus. Lingkar kepala harus diinterpretasikan bersama dengan pengukuran lingkar dada, berat badan, tinggi, dll.
    Lingkar kepala mendekati lingkar dada pada bayi.
    Tabel Lingkar Kepala Standar Anak Laki-laki*
    ——————————————————
    Usia       Lingkar Kepala (cm)
    ——————————- *LK *--------  anak perempuan usia
    Saat lahir         35                           lebih dari 3 bulan le-
    3 bulan            40                            bih kecil 1 cm dari a-
    9 bulan            45                            nak laki-laki.
    4 tahun            50                           2 SD = 1 inci (2.5 cm)
    ——————————————————-
                    RSUD SULTAN IMANUDDI PANGKALAN BUN 


    Monday, May 23, 2011

    Pelatihan EFT

    Kemarin aku menghadiri pelatihan EFT Parenting.
    Nice juga, pengalaman baru nih...!!!
    Tapi hari ini aku baca blog yang ngebahas tentang SEFT....Menarik juga lhoh....
    Simak aja ya.....




    SEFT 


























    APA ITU SEFT?
    Spiritual Emotional Freedom Technique atau SEFT dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin, lulusan psikologi Unair yang sedang menempuh studi master di Malaysia, dari terapi asalnya, EFT (Emotional Freedom Technique) yang dikembangkan oleh Gary Craig, seorang insinyur lulusan Stanford University. Padahal, EFT sendiri merupakan tehnik terapi yang merupakan penyederhanaan dari terapi TFT (Tought Field Therapy) yang ditemukan oleh Roger Callahan, yang tidak lain adalah gurunya sendiri. Faiz menambah unsur Spiritual pada EFT, sehingga menjadi SEFT.


    SEFT adalah teknik penyembuhan yang memadukan keampuhan energi psikologi dengan kekuatan doa dan spiritualitas. Energi psikologi adalah ilmu yang menerapkan berbagai prinsip dan teknik berdasarkan konsep sistem energi tubuh untuk memperbaiki kondisi pikiran, emosi dan perilaku seseorang.


    Konsep energi tubuh bisa dianalogikan dengan energi elektromagnetik pada pesawat televisi. Kita tidak dapat melihat dan merasakannya, tetapi keberadaannya dapat diketahui dari akibat yang ditimbulkan, yaitu berupa gambar hidup acara televisi yang kita tonton Gangguan kecil pada aliran sistem energi tv akan menimbulkan kacaunya proses siaran televisi. Begitu juga dengan tubuh kita, setiap sel, sistem syaraf dan organ dalam tubuh kita mengandung energi elektromagnetik. Maka sebagaimana pada sistem energi tv, gangguan pada sistem energi tubuh kita akan menjadi pemicu utama segala macam gangguan emosi negatif seperti depresi, stress dan cemas. Dan sebagaimana telah diketahui, gangguan emosi dapat termanifestasi dalam berbagai penyakit fisik.


    Pemahaman sistem energi tubuh menjadi dasar ilmu pengobatan timur seperti akupunktur, akupresur, refleksiologi dan sebagainya. Para ahli akupunktur percaya, gangguan pada sistem energi tubuh menyebabkan penyakit fisik seperti jantung, sakit kepala, sesak nafas dan sebagainya. Cara penyembuhannya dengan merangsang titik-titik tertentu yang berhubungan dengan sumber penyakit. Terdapat 361 titik akupunktur di sepanjang 12 jalur energi meridian tubuh yang sangat berpengaruh pada kesehatan kita. SEFT menyederhanakan 361 titik tersebut menjadi 18 titik yang mewakili 12 jalur utama energi tubuh.


    Efek doa dan spiritualitas terhadap kesembuhan penyakit telah diteliti secara mendalam oleh Dr. Larry Dossey, MD. Hasilnya menunjukkan adanya bukti ilmiah bahwa doa dan spiritualitas berpengaruh positif terhadap kesehatan. Pada penyakit yang umum sekalipun, kondisi pikiran, emosi, sikap, kesadaran, dan doa-doa yang dipanjatkan oleh atau untuk pasien sangat berpengaruh bagi kesembuhannya.


    Fakta-fakta ilmiah tentang keampuhan energi psikologi, kekuatan doa dan spiritualitas, menginspirasi Faiz untuk mensinergikan keduanya menjadi terapi SEFT, yang menghasilkan efek pelipatgandaan (amplifiying effect) yang secara empiris lebih ampuh daripada EFT.


    CARA MELAKUKAN SEFT
    SEFT terdiri dari 3 langkah: 1. The Set-Up, 2. The Tune-In, 3. The Tapping


    1. The Set-Up
    The Set-Up bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini dilakukan untuk menetralisir psychological reversal (perlawanan psikologis yang berupa pikiran negatif spontan atau keyakinan bawah sadar negatif), seperti :
    - Saya selalu gagal mencapai sesuatu
    - Saya tidak mungkin mampu bersaing
    - Saya tidak bisa lepas dari kecanduan rokok
    - Saya sakit hati karena orangtua selalu menyalahkan saya, dsb.


    Caranya dengan mengucapkan The Set-Up Words, yaitu kata-kata yang diucapkan dengan khusyu, ikhlas dan pasrah untuk menetralisir keyakinan dan pikiran negatif. Contoh kalimat set-up :


    “Yaa Allah… meskipun saya (menderita sakit kepala yang tak kunjung sembuh), saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu sepenuhnya”


    Sambil mengucapkan kalimat di atas sebanyak tiga kali, kita menekan dada kita, tepatnya di bagian Sore Spot (Titik Nyeri = daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) ATAU mengetuk dengan dua ujung dari di bagian Karate Chop. Lihat gambar.


    2. The Tune-In
    Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal tersebut, hati dan mulut kita mengatakan,
    ‘Saya ikhlas, saya pasrah … Yaa Allah..”


    Untuk masalah emosi, kita melakukan tune-in dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut dsb) hati dan mulut kita mengatakan,
    “Saya ikhlas, saya pasrah … Yaa Allah..”


    3. The tapping
    Bersamaan dengan tune-in, kita melakukan langkah ke-3, The Tapping. Pada proses inilah (tune-in yang dibarengi tapping) kita menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik.


    Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sambil terus tune-in. Titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari The Major Energy Meridians, yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali.


    Titik-titik tersebut adalah:(LIHAT GAMBAR DI ATAS)
    1. Cr = Crown yaitu titik di bagian atas kepala
    2. EB = Eye Brow, yaitu titik permulaan alis mata
    3. SE = Side of the Eye, yaitu di atas tulang di samping mata
    4. UE = Under the Eye, yaitu 2cm di bawah kelopak mata
    5. UN = Under the Nose, yaitu tepat dibawah hidung
    6. Ch = Chin, yaitu diantara dagu dan bagian bawah bibir
    7. CB = Collar Bone, yaitu diujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone
    dan tulang rusuk pertama
    8. UA = Under the Arm, yaitu dibawah ketik sejajar dengan putting susu (pria)
    Atau tepat dibagian tengah tali bra (wanita).
    9. BN = Bellow Nipple, yaitu2,5cm di bawah putting susu (pria) atau di
    Perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara (wanita).
    10. IH = Inside of Hand, yaitu dibagian dalam tangan yang berbatasan dengan
    telapak tangan
    11. OH = Outside of Hand, yaitu dibagian luar tangan yang berbatasan dengan
    telapak tangan
    12. Th = Thumb, yaitu ibu jari disamping luar bagian bawah kuku
    13. IF = Index Finger, yaitu jari telunjuk disamping luar bagian bawah kuku (di
    bagian yang menghadap ibu jari)
    14. MF = Middle Finger, yaitu jari tengah samping luar bagian bawah kuku (di
    bagian yang menghadap ibu jari)
    15. RF = Ring Finger, yaitu jari manis di samping luar bagian bawah kuku (di
    bagian yang menghadap ibu jari)
    16. BF = Baby Finger, yaitu di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku
    (dibagian yang menghadap ibu jari)
    17. KC = Karate Chop, yaitu di samping telapak tangan, bagian yang kita guna-
    kan untuk mematahkan balok saat karate.
    18. GS = Gamut Spot, yaitu dibagian antara perpanjangan tulang jari manis dan
    tulang jari kelingking.


    Khusus untuk titik terakhir, sambil men-tapping titik tersebut kita melakukan THE 9 GAMUT PROCEDURE. Ini adalah 9 gerakan untuk merangsang bagian otak tertentu. Sembilan gerakan itu dilakukan sambil tapping pada salah satu titik energi tubuh yang dinamakan Gamut Spot, yang terletak diantara ruas tulang jari kelingking dan jari manis.
    9 Gerakan itu adalah :
    1. Menutup mata
    2. Membuka mata
    3. Mata digerakkan dengan kuat ke kanan bawah
    4. Mata digerakkan dengan kuat ke kiri bawah
    5. Memutar bola mata searah jarum jam
    6. Memutar bola mata berlawanan arah jarum jam
    7. Bergumam dengan berirama selama 3 detik
    8. Menghitung 1, 2, 3, 4, 5
    9. Bergumam lagi selama 3 detik


    Ini adalah langkah yang terlihat aneh dan lucu. Dalam psikoterapi kontemporer, ini disebut teknik EMDR (Eye Movement Desensitization Repatterning).


    Setelah menyelesaikan 9 Gamut Procedure, langkah terakhir adalah mengulang lagi tapping dari titik pertama hingga ke-17 (berakhir di Karate Chop). Dan diakhiri dengan mengambil nafas panjang dan menghembuskannya, sambil mengucap rasa syukur, Alhamdullilaah..


    Tapping tidak harus dilakukan secara berurutan seperti dikemukakan di atas, bisa secara acak asal dilakukan semua, dan kita boleh melakukannya pada sisi sebelah kiri atau sebelah kanan atau kedua-duanya. Tetapi dianjurkan untuk melakukannya secara berurutan dari bagian tubuh atas ke bagian bawah, seperti tadi disebutkan, agar mudah dihafal.


    KELEBIHAN SEFT
    - SEFT terbukti efektif, it works in the real world
    - Mudah dipelajari dan mudah dipraktikkan oleh siapa saja
    - Cepat dirasakan hasilnya
    - Sekali belajar bisa digunakan untuk selamanya pada berbagai masalah
    - Efektivitasnya relatif permanen
    - Jika dipraktikkan dengan benar, tidak ada rasa sakit atau efek samping,
    jadi sangat aman dipraktikkan oleh siapapun
    - Bisa diterapkan untuk masalah fisik dan emosi apapun.
    - Konselor sekolah dapat bekerja jauh lebih efektif dan efisien dengan
    mempraktikkan SEFT.


    Sumber : Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), Cara Tercepat dan Termudah Mengatasi Berbagai Masalah Fisik dan Emosi, Ahmad Faiz Zainuddin, Arga, Jakarta, 2007.


    Sumber ikabelaopiniku.blogspot.com


    "Gak jauh beda dengan yang kupelajari kemarin, Mudah2an bermanfaat deh buat yang lain juga"




    Berkut ini artikel lain tentang SEFT



    SEFT UNTUK ANAK-ANAK

    Ada dua cara dalam melakukan SEFT untuk Anak-anak
    1. Cara preventif.
    Yaitu kita melakukan SEFT setiap hari saat anak akan tidur malam. Kita bisa memeluknya atau tidur disampingnya. Anak diminta untuk menceritakan kejadian-kejadian yang ia alami pada hari itu ( dengan demikan otomatis anak sudah Tune in) sambil kita melakukan Tapping padanya. Teknik ini disebut Gary Craig ” A must procedure for kid”. Dengan melakukan SEFT setiap hari, kita melakukan emotional detoxification (pembersihan sampah-sampah emosi) pada anak melalui penyelarasan sistem energi meridiannya secara teratur. Selain itu, kebiasan ini akan berdampak meningkatkan hubungan baik dan komunikasi empatik antara anak dan orang tua.
    2. Cara kuratif.
    Yaitu melakukan SEFT saat anak mengalami masalah emosi atau fisik. Hal ini bisa dilakukan dengan 3 cara :
    2a. Mengajarkan SEFT pada anak. Steve Wells menulis buku komik bergambar tentang EFT untuk dibaca anak-anak sambil mengajari melakukan EFT untuk mengatasi ketakutan mereka. Kita bisa menirunya dengan mengatakan pada anak-anak bahwa SEFT adalah ketukan pengusir rasa takut /sedih /marah dsb. (catatan : khusus untuk anak-anak kita bisa ganti kalimat Set-Up standard dengan: ”Walaupun Andi ngompol, Andi tetap anak baik dan Ibu/Ayah tetap sayang sama Andi.”
    2b. Melakukan SEFT untuk anak, Jika anak kita masih terlalu kecil untuk diajari cara melakukan SEFT, atau mungkin ia tidak mau melakukan SEFT sendiri, kita bisa melakukannya pada dia. Jadi kita yang melakukan Set Up dan Tapping, anak cukup melakukan tune in nya saja. Bayi saya yang sekarang berumur 1 tahun sering saya Tapping jika menangis tanpa sebab atau rewel. Hasilnya lumayan efektif.
    2c. Surrogate SEFT. Jika kedua cara diatas tidak bisa dilakukan, mungkin karena jauh, kita bisa melakukan SEFT jarak jauh. Ini bisa sangat membantu saat anak kita sedang ada masalah di sekolah, akan menghadapi ujian atau tes di sekolah atau sedang sakit di rumah dan orang tua bekerja di kantor. Hasilnya walaupun tidak seefektif 2 cara diatas, tapi sering kali berdampak positif, terutama saat anda semakin memiliki hubungan batin yang dalam dengan anak karena sering melakukan SEFT untuknya.

    Good Luck.. ” In every child who is born, there is a new hope for humankind” (Dalam diri setiap anak, terdapat harapan baru bagi masa depan umat manusia ) Begitu kalimat pertama yang saya baca dalam text book mata kuliah psikologi anak yang saya pelajari dulu di bangku kuliah.

    Terimakasih untuk Andre atas bantuan mengetik, kita ikut kembangkan ilmu SEFT bagi semua.
    AGsk

    Friday, May 20, 2011

    Belajar Ngetik 10 Jari

    alhamdulillah....akhirnya bisa juga aku gunakan 10 jariku untuk ngetik.
    Nyaris ga ada yang nganggur. Mudah2an aku bisa lolos ntar tesnya.
    Bagus juga lhooo buat nyeimbangkan otak kita. Karena keduanya dipake. Bisa tambah cerdas nih. hehehe...

    Special thanks to:
    >>Lowongan yang gue lamar
    >>Software ngetik yang gue download dari blog seseorang....siapa ya...ntar gue liat dulu....Well g neu namanya.
        Judul softwarenya Maxtype Lite. Recomended buangetttttt. Many thanks.....

    Tuesday, May 17, 2011

    Why Little Sunshine???

    Setelah banyak tahu tentang masalh si kecil....semakin hari aku semakin sadar, bahwa betapa bersyukurnya aku sampai saat ini masih dikaruniai kesehatan. Karena ternyata banyak sekali penyakit yang dapat menjangkiti kita sewaktu-waktu tanpa pandang bulu dan tidak diduga sama sekali.
    Aku bersyukur karena masih banyak diberi waktu dan kesempatan untuk lebih bersyukur dan bertobat pada Allah.
    Dan segala ujian ini banyak memberi manfaat berupa ilmu dan pengetahuan dari seluruh jagad ini tanpa batas.
    Kalo gak ada kejadian ini, mungkin aku hanya terpuruk dan berkutat dengan dunia ku yang membosankan dan tanpa tantangan.
    Alhamdulillah....aku ga salah memberimu nama Raditya...karena kamu adalah matahari mama, yang memberikan cahaya yang indah untuk kehidupan mama dan papa.....Yes you are our little sunshine....Thank You